Jumat, 19 Februari 2010

RENT SEEKING BEHAVIOR : penguasa vs pengusaha

Dalam sebuah perebutan kekuasaan melalui kekuatan politik itu mungkin yang di praktekan dalam demokrasi sebagai wujud peradaban modern. Pemilu,pemilihan presiden dan wakil sampai dengan pemilihan kepaladaerah tingkat kabupaten/kota.semua atas nama demokrasi,karena melibatkan seluruh elemen rakyat.(baca: :i:ni adalah idealismenya),tetapi pada praktiknya bisa jadi lain dilapangan.
Karena sudah logis betapa mahalnya seorang calon walikota atau bupati saja bila hendak mencalonkan diri,berapa uang yang harus dirogoh dari koceknya,sehingga bisa jadi kalau ada praktek praktek rente ekonomi.,gampangnya sponsor kalau nanti menang pasti ada imbal budi dari sang pemenang.Ini bukan ilusi saya lho,tetapi menurut 

saya logis mengingat dalam kompetisi itu terkadang banyak cara untuk dihalalkan asal bisa menang,dan ini saya kira tidak berlebihan apabila masih ada deal deal seperti itu.
Memang seseorang yang hendak mencalonkan sebagai penguasa tentu tidak hanya bermodalkan "bonek" saja ,pasti secara materi dan intelektualitas juga sudah teruji.Dia pasti sudah memiliki jam terbang  yang cukupbaik sebagai kader partai atau ketokohannya dan bahkan tidak sedikit sekarang ini  pengusaha yang ingin menjadi penguasa.di birokrasi maupun parlemen.
Bolehlah kalau ini mau dimaknai sebagai ilusi atau halusinasi saya, tetapi kalau praktek praktek ini masih  saja terjadi maka jangan harap cita cita pemerintah atau negara yang bersih dari korupsi akan terwujud.Perilaku rente ekonomi ini akan menyeret pada implikasi yang sangat serius yang pada akhirnya negara ini korupsi menjadi budaya yang tidak mungkin dihilangkan malah akarnya semakin kuat seperti akar pohon beringin (baca: bukan Golkar)
Kasus kasus penunjukan langsung proyek proyek ratusan milyar adalah salah satu bentuk rente ekonomi dan masih banyak kasus kasus korupsi lainnya.Rent seeking inipun tidak hanya terjadi disektor bisnis,tetapi di birokrasi  masih ada saja,misal seorang pejabat yang berhasil sebagai tim sukses secara sembunyi sembunyi,bisa ditebak hadiahnya adalah jabatan strategis.
Akhirnya sebagai rakyat kecil yang tidak memiliki akses apa apa ini hanya berdoa semoga praktik rente rente seperti itu tidak ada ,biar mereka bermain fair.Kalaupun itu koalisi adalah dalam rangka kesamaan visi dan misi partai yang sejalan dalam ranngka mensejahterakan rakyat.
Dengan mengucap Bismillahirohmannirohim dengan didorong oleh keinginan luhur...semoga Rent Seeking Behavior sudah tidak menjadi model lagi.amien .AOTD

Tidak ada komentar:

Posting Komentar